
Pertandingan Penentu Gelar Piala Kemerdekaan 2025
mediainfo.biz.id – Senin malam (18/8/2025), Stadion Utama Sumatera Utara menjadi saksi laga pamungkas Piala Kemerdekaan 2025. Timnas Indonesia U-17 berhadapan dengan Mali U-17 dalam duel krusial yang menentukan siapa yang berhak mengangkat trofi. Garuda Muda membutuhkan kemenangan, sedangkan Mali hanya butuh hasil imbang untuk memastikan gelar juara.
Sayangnya, perjuangan Indonesia harus terhenti. Mali mengakhiri pertandingan dengan tampil lebih produktif dan mendapat hasil akhir 2-1. Hasil ini membuat skuad asuhan Adama D. Diallo keluar sebagai juara dengan catatan sempurna.
Jalannya Pertandingan
Sejak menit awal, Indonesia mencoba tampil agresif dengan mengandalkan kecepatan di lini depan. Namun, Mali yang mengandalkan fisik dan disiplin bertahan berhasil mencuri keunggulan lebih dulu. Pada menit ke-23, Mahamadou Traoré mencatatkan namanya di papan skor lewat sepakan keras yang menembus gawang Lamine Sinaba.
Garuda Muda tak tinggal diam. Para supporter pun memberikan teriakan semangat untuk mendukung para pemain. Tekanan yang dibangun akhirnya berbuah gol pada menit ke-39. Mierza Firjatullah melepaskan tembakan jarak jauh spektakuler yang gagal diantisipasi kiper Mali. Skor tetap bertahan di 1-1 hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, Mali kembali tampil dominan. Menit ke-67, Soumaila Fané memanfaatkan situasi kemelut di kotak penalti dan mengubah skor menjadi 2-1. Indonesia terus berusaha mengejar defisit gol, namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada tambahan skor. Garuda Muda pun harus mengakui keunggulan Mali dengan skor akhir 2-1.
Statistik Pertandingan Piala Kemerdekaan 2025*
(*estimasi berdasarkan jalannya laga)
- Penguasaan Bola: Indonesia 48% – 52% Mali
- Total Tembakan: Indonesia 9 – 12 Mali
- Tembakan Tepat Sasaran: Indonesia 4 – 6 Mali
- Tendangan Sudut: Indonesia 3 – 5 Mali
- Pelanggaran: Indonesia 11 – 14 Mali
- Kartu Kuning: Indonesia 2 – 1 Mali
- Kartu Merah: Tidak ada
Statistik ini memperlihatkan bahwa pertandingan berlangsung relatif seimbang, namun efektivitas Mali dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor penentu kemenangan.
Klasemen Akhir
Kemenangan ini membuat Mali U-17 menyapu bersih seluruh pertandingan, mengoleksi 9 poin penuh, dan resmi menjadi kampiun Piala Kemerdekaan 2025. Indonesia menutup turnamen di posisi kedua dengan 4 poin hasil dari sekali menang, sekali imbang, dan satu kekalahan.
Reaksi Usai Pertandingan
Pelatih Indonesia U-17, Nova Arianto, tetap memberikan apresiasi tinggi kepada anak asuhnya. Ia menilai pengalaman di turnamen ini menjadi bekal penting untuk menghadapi kompetisi internasional ke depan.
Sementara itu, pelatih Mali U-17, Adama D. Diallo, menyebut kesuksesan timnya tak lepas dari kerja keras, disiplin, dan konsistensi yang ditunjukkan para pemain sejak pertandingan pertama hingga laga final.
Kesimpulan
Meski harus puas menjadi runner-up setelah kalah 1-2 dari Mali, penampilan Garuda Muda patut diapresiasi. Mereka mampu memberikan perlawanan sengit melawan salah satu tim kuat asal Afrika, sekaligus menunjukkan bahwa sepak bola usia muda Indonesia punya potensi besar di kancah internasional.