Home / Internasional / Treaty plastik global : Krusialnya Kesepakatan Global Atur Sampah Plastik

Treaty plastik global : Krusialnya Kesepakatan Global Atur Sampah Plastik

treaty plastik global

Treaty plastik global, negosiasi kesepakatan global pengaturan sampah plastik mampet akibat perbedaan soal batas produksi dan fokus pengelolaan, memperlambat solusi lingkungan dunia tentang.

Lambatnya Kesepakatan Global soal Penguatan Pengaturan Treaty plastik global

Mediainfo.biz – Upaya internasional untuk merumuskan kesepakatan global yang mengikat mengenai polusi plastik kembali menemui jalan buntu dalam babak keenam pembicaraan di Jenewa, Agustus 2025. Perbedaan tajam mengenai pendekatan dan prioritas menunda terobosan penting dalam mengatasi tantangan limbah plastik global.


1. Perbedaan Strategi: Produksi vs Pengelolaan

Kelompok lebih dari 100 negara, termasuk negara-negara Eropa dan negara berkembang kecil, mendorong pembatasan produksi plastik agar mencapai penurunan radikal. Namun, negara-negara penghasil besar—seperti Amerika Serikat, India, dan beberapa negara Teluk—menolak opsi ini dan mengajukan prioritas untuk meningkatkan pengelolaan sampah, seperti peningkatan penggunaan dan pengelolaan kembali (recycling), tanpa mengurangi produksi.


2. Prosedur Konsensus Lambatkan Kemajuan

Sistem pengambilan keputusan berbasis konsensus memungkinkan satu negara menghalangi kemajuan—formasi ini dikritik karena mengunci pendapat mayoritas. Para negosiator memandang sistem ini perlu direformasi agar memungkinkan pengambilan suara untuk memecahkan kebuntuan.


3. Tekanan Industri & Politisasi Negosiasi

Negosiasi juga mengungkap efek signifikan dari tekanan industri petrokimia dan negara-negara penghasil plastik, yang mendorong pengelolaan sampah daripada penyusutan produksi. Hal ini menjadi hambatan utama dalam merumuskan perjanjian ambisius dan efektif.


4. Dampak Lingkungan dan Kehidupan Manusia

Kegagalan kesepakatan ini mengecewakan banyak pihak karena tereksposnya bukti semakin banyaknya mikroplastik yang ditemukan di tubuh manusia—penelitian menunjukkan peningkatan signifikan polusi plastik di otak manusia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.


5. Menguatnya Kesadaran, Meski Tanpa Kesepakatan

Meski talks gagal, pertemuan ini tetap menghasilkan kesadaran lebih luas dan munculnya kemungkinan aksi alternatif, seperti pembentukan blok konsumen negara-negara ambisius atau perjanjian pelengkap melalui lembaga lain seperti Protokol Basel.


Ringkasan Masalah

Isu Utama Penjelasan Singkat
Perdebatan Strategi Produksi plastik atau pengelolaan sampah yang lebih baik?
Prosedur Konsensus Satu negara bisa membekukan kesepakatan global.
Pengaruh Industri Lobi petrokimia memperlambat target ambisius.
Dampak Kesehatan Mikroplastik meningkat—athor dampak jangka panjang.
Alternatif yang Muncul Kesadaran global memunculkan inisiatif di luar PBB.


Kesimpulan

Treaty plastik global,perlambatan dalam menyepakati regulasi sampah plastik global mencerminkan kesenjangan antara kebutuhan mendesak planet dan kepentingan industri serta prosedur politik yang tertinggal. Meskipun ombak kesepakatan belum terbentuk, momentum dan tekanan publik terus tumbuh. Pertanyaan besar: kapan dunia akan mencapai kesepakatan tegas yang mengutamakan kesehatan planet dan manusia?

Tag: