Mediainfo.biz – Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang menyerang paru-paru dan organ lain. Kenali ciri-ciri dan jenis TBC agar lebih waspada serta dapat mencegah penularan.
Apa Itu TBC?
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa mengenai organ lain seperti tulang, ginjal, hingga otak. Jenis TBC termasuk salah satu masalah kesehatan global karena penularannya cukup mudah, yaitu melalui udara ketika penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Karena sifatnya yang menular, mengenali ciri-ciri dan jenis TBC sangat penting agar masyarakat bisa melakukan pencegahan lebih dini.
BACA JUGA : Presiden AS Perketat Aturan Pengajuan Visa Baru
Ciri-ciri TBC yang Umum Dirasakan
Gejala TBC sering kali mirip dengan penyakit pernapasan lain sehingga banyak orang tidak menyadarinya. Berikut beberapa ciri-ciri umum TBC:
- Batuk lebih dari 2 minggu
Batuk berkepanjangan, baik berdahak maupun tidak, adalah gejala paling khas TBC. Kadang disertai darah pada dahak. - Demam ringan berkepanjangan
Penderita TBC biasanya mengalami demam dengan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi, namun berlangsung lama. - Keringat malam berlebihan
Salah satu ciri khas TBC adalah sering berkeringat di malam hari meski tidak melakukan aktivitas berat. - Berat badan turun drastis
Turunnya berat badan secara signifikan tanpa sebab jelas sering terjadi pada penderita TBC. - Nafsu makan menurun
Hilangnya selera makan menjadi gejala tambahan yang memperburuk kondisi tubuh penderita. - Sesak napas dan nyeri dada
Jika infeksi sudah parah, penderita bisa merasakan sesak napas dan nyeri dada akibat kerusakan jaringan paru.
Meskipun gejala di atas sering muncul, tidak semua penderita TBC mengalaminya secara lengkap. Oleh karena itu, pemeriksaan medis menjadi langkah penting untuk memastikan diagnosis.
Jenis-jenis TBC Berdasarkan Lokasi Infeksi
TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh. Berikut beberapa jenis TBC yang umum:
- Jenis TBC Paru
Jenis ini paling sering terjadi. Infeksi menyerang paru-paru dan menjadi sumber utama penularan karena bakteri dapat keluar melalui batuk atau bersin penderita. - TBC Ekstraparu
Infeksi tidak hanya terbatas di paru-paru, melainkan menyebar ke organ lain. Beberapa bentuk TBC ekstraparu antara lain:
- TBC Tulang dan Sendi: menyebabkan nyeri, kaku, hingga kerusakan tulang.
- TBC Kelenjar Getah Bening: ditandai dengan pembengkakan kelenjar di leher, ketiak, atau selangkangan.
- TBC Ginjal: menimbulkan gangguan buang air kecil, bahkan adanya darah dalam urine.
- TBC Otak (Meningitis TBC): menyebabkan sakit kepala, kejang, dan gangguan kesadaran.
- TBC Laten
Pada jenis ini, bakteri Mycobacterium tuberculosis sudah masuk ke dalam tubuh tetapi sistem kekebalan berhasil menahannya. Penderita tidak menunjukkan gejala, tidak menular, namun berisiko berkembang menjadi TBC aktif jika daya tahan tubuh menurun. - TBC Milier
Bentuk TBC yang jarang terjadi, di mana bakteri menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Gejalanya berat dan sering menyerang beberapa organ sekaligus.
Faktor Risiko TBC
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena TBC antara lain:
- Tinggal serumah dengan penderita TBC aktif.
- Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS atau malnutrisi.
- Hidup di lingkungan padat penduduk dengan ventilasi buruk.
- Tidak menyelesaikan pengobatan TBC sesuai anjuran dokter.
Pentingnya Deteksi dan Pengobatan Dini
TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan jika dideteksi sejak awal dan menjalani pengobatan secara teratur. Pemeriksaan medis seperti tes dahak, rontgen, atau uji tuberkulin membantu memastikan diagnosis.
Pengobatan TBC biasanya menggunakan kombinasi antibiotik khusus yang harus diminum dalam jangka waktu 6–9 bulan. Ketidakpatuhan dalam menjalani terapi bisa menyebabkan bakteri kebal obat (resisten), sehingga penyakit menjadi lebih sulit diatasi.
Kesimpulan
TBC masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Mengenali ciri-ciri TBC seperti batuk lama, keringat malam, penurunan berat badan, serta memahami berbagai jenis TBC sangat penting agar kita bisa waspada.
Dengan deteksi dini, kepatuhan pengobatan, serta dukungan lingkungan yang sehat, penyebaran TBC dapat ditekan. Edukasi dan kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam mengatasi penyakit ini.