Home / Ekonomi / Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026: Prabowo Targetkan 5,4 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026: Prabowo Targetkan 5,4 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026

Mediainfo.biz.idPertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 menjadi fokus utama pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius sebesar 5,4 persen atau lebih untuk pertumbuhan ekonomi pada tahun depan. Target ini disampaikan dalam Pidato Nota Keuangan 2026 di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, pada Jumat, 15 Agustus 2025. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah akan mengandalkan pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi yang efektif, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Strategi Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026

Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 sebesar 5,4 persen, pemerintah menekankan tiga pilar utama: pengelolaan fiskal yang prudent, transformasi ekonomi yang terarah, dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Presiden Prabowo menjelaskan bahwa keberlanjutan fiskal jangka menengah dan panjang menjadi fondasi penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Berikut adalah strategi utama yang akan diterapkan:

  1. Pengelolaan Fiskal yang Sehat: Pemerintah akan memastikan defisit anggaran tetap terkendali pada level 2,48 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan total belanja negara sebesar Rp 3.786,5 triliun dan pendapatan negara Rp 3.147,7 triliun. Defisit ini akan dibiayai melalui skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.
  2. Transformasi Ekonomi: Fokus pada peningkatan investasi, penciptaan lapangan kerja formal, dan optimalisasi peran swasta serta Danantara sebagai penggerak ekonomi.
  3. Peningkatan Kesejahteraan Rakyat: Kebijakan fiskal akan diarahkan untuk memperkuat daya beli masyarakat, meningkatkan layanan publik, dan memastikan setiap rupiah anggaran memberikan manfaat nyata.

Prabowo menegaskan bahwa efisiensi belanja negara akan menjadi prioritas. “Setiap rupiah uang rakyat harus dijaga dengan baik. Belanja negara harus menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya beli, dan memperbaiki kualitas layanan publik,” ujarnya dalam pidato tersebut.

Asumsi Makro Ekonomi untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026

Pemerintah telah menetapkan sejumlah asumsi makro ekonomi yang menjadi dasar penyusunan RAPBN 2026. Asumsi ini mencakup indikator-indikator utama yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026. Berikut adalah rinciannya:

  • Pertumbuhan Ekonomi: 5,4 persen
  • Inflasi: 2,5 persen
  • Suku Bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 Tahun: 6,9 persen
  • Nilai Tukar Rupiah: Rp 16.500 per dolar AS
  • Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP): US$70 per barel
  • Lifting Minyak Mentah: 610 ribu barel per hari
  • Lifting Gas Bumi: 0,984 juta barel setara minyak per hari

Asumsi-asumsi ini mencerminkan pendekatan yang hati-hati namun optimistis dalam menghadapi dinamika ekonomi global. Dengan menjaga inflasi pada level rendah dan nilai tukar yang stabil, pemerintah berupaya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Target Pembangunan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026

Selain target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026, pemerintah juga menetapkan sejumlah indikator pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah target-target utama:

  • Tingkat Pengangguran Terbuka: 4,44-4,96 persen
  • Rasio Gini: 0,377-0,380
  • Tingkat Kemiskinan Ekstrem: 0-0,5 persen
  • Tingkat Kemiskinan: 6,5-7,5 persen
  • Indeks Modal Manusia: 0,57
  • Indeks Kesejahteraan Petani: 0,7731
  • Proporsi Penciptaan Lapangan Kerja Formal: 37,95 persen

Target-target ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengurangi ketimpangan, memberantas kemiskinan, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dengan fokus pada penciptaan lapangan kerja formal dan kesejahteraan petani, pemerintah berharap dapat memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Mengurangi Defisit Anggaran untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026

Salah satu poin penting dalam pidato Prabowo adalah ambisinya untuk mencapai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan defisit nol pada tahun 2027 atau 2028. “Saya ingin berdiri di depan majelis ini untuk menyampaikan bahwa kita berhasil memiliki APBN tanpa defisit sama sekali,” kata Prabowo. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026, pemerintah akan terus menekan defisit anggaran melalui efisiensi belanja dan penghapusan kebocoran anggaran.

Prabowo juga menekankan pentingnya pembiayaan yang inovatif dan tidak hanya bergantung pada APBN. Skema pembiayaan kreatif, seperti kemitraan dengan sektor swasta dan Danantara, akan dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa membebani keuangan negara.

Fokus pada Kesejahteraan Rakyat

Peningkatan kesejahteraan rakyat menjadi inti dari strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026. Pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan dasar masyarakat, seperti subsidi energi dan bantuan sosial yang lebih tepat sasaran. Data tunggal sosial ekonomi nasional akan digunakan untuk memastikan bahwa bantuan mencapai mereka yang benar-benar membutuhkan.

Selain itu, pemerintah akan mendorong pemerataan ekonomi melalui desain belanja negara yang terintegrasi antara pusat dan daerah. Transfer ke daerah tidak lagi menjadi satu-satunya instrumen pemerataan, tetapi akan menjadi bagian dari strategi pembangunan nasional yang lebih holistik.

Tantangan dan Peluang untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026

Meskipun target pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 sebesar 5,4 persen menunjukkan optimisme, tantangan global seperti ketidakpastian ekonomi, fluktuasi harga komoditas, dan perubahan iklim tetap menjadi perhatian. Untuk mengatasinya, pemerintah akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan menyesuaikan kebijakan fiskal secara responsif.

Di sisi lain, peluang seperti meningkatnya investasi asing, perkembangan teknologi, dan potensi pasar domestik yang besar dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Dengan memanfaatkan peluang ini, Indonesia berpotensi menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia, sebagaimana diklaim oleh Presiden Prabowo dalam pidatonya.

Peran Swasta dan Danantara dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2026

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026, pemerintah akan mengoptimalkan peran sektor swasta dan Danantara. Keterlibatan swasta, termasuk mitra global, akan ditingkatkan untuk mendorong investasi di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, teknologi, dan energi hijau. Danantara, sebagai entitas yang mengelola aset negara, juga akan berperan sebagai motor penggerak ekonomi melalui proyek-proyek yang memiliki nilai tambah tinggi.

Prabowo menegaskan bahwa kolaborasi dengan swasta dan Danantara akan memungkinkan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada APBN, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.

Kesimpulan

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2026 yang ditargetkan sebesar 5,4 persen mencerminkan visi ambisius Presiden Prabowo Subianto untuk membawa Indonesia menuju kemakmuran. Dengan pengelolaan fiskal yang sehat, transformasi ekonomi yang terarah, dan fokus pada kesejahteraan rakyat, pemerintah optimistis dapat mencapai target ini. Dukungan dari asumsi makro ekonomi yang realistis, pengurangan defisit anggaran, dan kolaborasi dengan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan. Melalui langkah-langkah strategis ini, Indonesia tidak hanya berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat tetapi juga membangun fondasi untuk kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.

Tag: