Home / Teknologi / Saham Alphabet Melonjak Usai Menang Kasus Antitrust AS

Saham Alphabet Melonjak Usai Menang Kasus Antitrust AS

Saham Alphabet

Mediainfo.biz – Saham Alphabet naik signifikan usai kemenangan antitrust di AS. Investor lega, analis optimistis pertumbuhan Search dan AI terus mendukung kinerja ke depan.

1. Latar Belakang Kasus

Pada awal September 2025, sebuah pengadilan federal AS menyampaikan keputusan penting terkait kasus antitrust terhadap Alphabet, induk perusahaan Google. Hakim Amit Mehta memutuskan bahwa Alphabet tidak diwajibkan melepaskan aset besar seperti browser Chrome atau sistem operasi Android, meskipun sebelumnya gugatan menuduh perusahaan menjalankan praktik monopoli dalam layanan pencarian daring.

Namun, hakim mewajibkan Alphabet untuk menghentikan kontrak eksklusif terkait Google Search, Chrome, Assistant, dan Gemini, serta membagikan sebagian data indeks pencarian kepada kompetitor. Para investor menganggap keputusan tersebut sebagai hasil yang relatif ringan, yang menghindarkan Alphabet dari potensi gangguan besar terhadap model bisnisnya.

2. Respons Pasar: Saham Melonjak

Saham Alphabet langsung merespon positif. Dalam perdagangan lanjutan dan harian, harga saham naik hingga 8–10%, menjadikannya lonjakan terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Dalam waktu empat hari, kapitalisasi pasar Alphabet bertambah lebih dari US$230 miliar, mendorong kapitalisasi gabungan “Big Tech” AS naik hingga US$21 triliun.

3. Pandangan Analis dan Prospek Ke Depan

Analis cenderung bersikap optimistis pasca-keputusan pengadilan. Mark Mahaney dari Evercore ISI menaikkan target harga saham Alphabet dari US$240 menjadi US$300, dengan alasan pertumbuhan double-digit di pendapatan Google Search yang didukung oleh inovasi AI. Justin Post dari BofA Securities menyebut risiko regulasi telah mereda sehingga prospek saham jadi lebih cerah, mengangkat target harga menjadi US$252. Ada juga analis Serena Lim Yi Qi dari Phillip Securities yang menurunkan rating jadi “Accumulate,” namun tetap menaikkan target ke US$265, menyoroti efisiensi operasional dan penguatan produk AI.

4. Tantangan yang Masih Mengintai

Meskipun keputusan ini memberi nafas lega jangka pendek, Alphabet masih menghadapi tantangan lain. Salah satunya adalah gugatan antitrust kedua yang fokus pada dominasi perusahaan dalam teknologi periklanan digital. Pengadilan sebelumnya menyatakan Alphabet telah melanggar aturan antitrust dalam adtech, dan sidang dengar perkara lanjutan dijadwalkan pada September 2025 dengan keputusan kemungkinan keluar di awal 2026

5. Arti Lebih Luas dari Ruling Ini

Menurut analis dan pengamat, keputusan hakim menunjukkan tren hukum antitrust di AS yang lebih memilih remedies perilaku ketimbang pemecahan struktural (struktur bisnis). Hal ini membantu pelaku industri tetap berinovasi dibanding dibebani dampak ekstrem.

Namun, mendapat kritik tajam dari para pengawas antitrust, kelompok kompetitor, dan politisi—yang menilai keputusan ini terlalu lemah dan memberi ruang bagi dominasi pasar terus berlanjut.


Kesimpulan

Kemenangan kasus antitrust membuat saham Alphabet melonjak secara signifikan, mencerminkan pelonggaran risiko regulasi. Investor merasa lega karena model bisnis perusahaan—khususnya dominasi Google Search dan pendapatan dari iklan—tidak mengalami gangguan besar. Analis pun optimistis prospek pertumbuhan terutama didorong oleh inovasi AI.

Namun, ancaman regulasi masih ada, terutama di sektor adtech. Jika keputusan berikutnya tetap ringan, Alphabet kemungkinan akan terus mendominasi pasar teknologi global. Bagi investor, penting mencermati perkembangan kasus antitrust lanjutan dan respons pasar terhadap inovasi produk baru.

Tag: