Mediainfo.biz – Kenali gejala GERD seperti nyeri dada, refluks asam, dan gangguan pencernaan serta pahami penyebabnya agar bisa ditangani sejak dini dengan tepat.
Pendahuluan
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau penyakit asam lambung adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika asam lambung sering naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga bisa menyebabkan komplikasi serius jika dibiarkan.
GERD semakin umum dialami oleh banyak orang, baik muda maupun tua, akibat pola makan, gaya hidup, maupun faktor medis tertentu. Untuk itu, penting memahami gejala GERD dan penyebab utamanya agar penanganan bisa dilakukan sejak dini.
BACA JUGA : Target Saham BSI Turun Hingga Minus 16 Persen
Gejala GERD yang Umum Terjadi
1. Rasa Terbakar di Dada (Heartburn)
Gejala paling khas dari GERD adalah rasa panas atau terbakar di bagian dada hingga tenggorokan. Biasanya muncul setelah makan atau ketika berbaring.
2. Regurgitasi Asam
Penderita sering merasakan cairan asam atau makanan naik kembali ke mulut, meninggalkan rasa asam atau pahit.
3. Kesulitan Menelan (Disfagia)
Asam lambung yang naik berulang kali dapat mengiritasi kerongkongan, membuat proses menelan terasa sulit atau nyeri.
4. Batuk Kronis dan Suara Serak
Asam yang naik dapat mengiritasi tenggorokan dan pita suara, menyebabkan batuk kering, suara serak, atau sakit tenggorokan.
5. Mual dan Muntah
Beberapa orang dengan GERD mengalami mual yang berkepanjangan, bahkan muntah setelah makan.
6. Sesak atau Nyeri di Dada
Gejala ini bisa menyerupai serangan jantung, sehingga perlu diperhatikan secara serius dan dikonsultasikan ke dokter.
7. Gangguan Tidur
Heartburn yang muncul saat malam hari dapat mengganggu kualitas tidur dan membuat penderita sering terbangun.
Penyebab GERD
1. Lemahnya Katup Kerongkongan (LES)
Katup atau sfingter esofagus bagian bawah (Lower Esophageal Sphincter) berfungsi menutup setelah makanan masuk ke lambung. Jika katup ini lemah atau sering terbuka, asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
2. Pola Makan Tidak Sehat
- Konsumsi makanan pedas, berlemak, atau asam.
- Minuman bersoda, berkafein, atau beralkohol.
- Porsi makan berlebihan atau makan terlalu dekat dengan waktu tidur.
3. Kegemukan atau Obesitas
Lemak berlebih di perut memberi tekanan pada lambung, mendorong asam naik ke kerongkongan.
4. Kebiasaan Buruk
Merokok dan kebiasaan berbaring setelah makan meningkatkan risiko terjadinya refluks asam.
5. Kehamilan
Hormon kehamilan dan tekanan rahim dapat melemahkan katup kerongkongan, membuat ibu hamil lebih rentan mengalami GERD.
6. Faktor Medis Lain
Beberapa kondisi medis seperti hernia hiatal, diabetes, atau gangguan pencernaan lainnya bisa memperburuk gejala GERD.
Faktor Risiko GERD
Selain penyebab utama, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami GERD:
- Usia lanjut.
- Riwayat keluarga dengan penyakit asam lambung.
- Stres dan kurang tidur.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Komplikasi Akibat GERD yang Tidak Diobati
Jika dibiarkan, GERD dapat memicu komplikasi serius, di antaranya:
- Esofagitis: Peradangan pada kerongkongan.
- Striktur Esofagus: Penyempitan kerongkongan akibat jaringan parut.
- Barrett’s Esophagus: Perubahan sel pada lapisan kerongkongan yang meningkatkan risiko kanker.
- Gangguan Pernapasan: Asam lambung bisa masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan asma atau pneumonia.
Cara Mengurangi Gejala GERD
- Makan dalam porsi kecil tetapi sering.
- Hindari makanan pemicu seperti gorengan, pedas, atau kopi.
- Jangan langsung berbaring setelah makan, tunggu minimal 2–3 jam.
- Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi.
- Menurunkan berat badan jika mengalami obesitas.
- Berhenti merokok dan batasi alkohol.
- Konsultasi ke dokter jika gejala berulang lebih dari dua kali seminggu.
Kesimpulan
Gejala GERD bisa berupa rasa terbakar di dada, regurgitasi asam, kesulitan menelan, hingga batuk kronis. Kondisi ini terutama disebabkan oleh lemahnya katup kerongkongan, pola makan tidak sehat, obesitas, serta kebiasaan buruk seperti merokok.
Meskipun sering dianggap sepele, GERD dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani. Dengan mengenali gejala sejak dini, menghindari penyebab, serta melakukan perubahan gaya hidup sehat, risiko GERD dapat ditekan dan kualitas hidup tetap terjaga.