Home / Olahraga / Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17: Perjuangan Menuju Piala Dunia U-17

Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17: Perjuangan Menuju Piala Dunia U-17

Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17

Mediainfo.biz.idDjone Alexandre Nathanael Timnas U-17 menjadi sorotan setelah berhasil bergabung dengan skuad Garuda Muda untuk Piala Kemerdekaan 2025 di Medan. Pemain berusia 17 tahun asal Tangerang ini memiliki mimpi besar untuk tampil di Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Dengan kerja keras, inspirasi dari sang ayah, dan semangat pantang menyerah, Nathanael menunjukkan bahwa perjuangannya di lapangan hijau adalah langkah nyata menuju cita-citanya.

Awal Perjalanan Djone Alexandre Nathanael di Timnas U-17

Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 memulai karier sepak bolanya sejak usia sembilan tahun. Bakatnya terinspirasi oleh sang ayah, Djone George Nicholas, mantan gelandang asal Kamerun yang pernah memperkuat klub-klub Liga Indonesia seperti Persita Tangerang, PPSM Sakti Magelang, dan Persis Solo. “Ayah adalah panutan saya. Ia selalu memberikan masukan berharga dan mendiskusikan strategi permainan,” ungkap Nathanael, seperti dikutip dari laman resmi Kita Garuda pada 13 Agustus 2025.

Perjalanan Nathanael dimulai dari Benteng Muda Indonesia Football Academy (BMIFA) di Tangerang. Dari sana, ia melanjutkan kariernya ke Bogor City sebelum akhirnya bergabung dengan Persija Jakarta. Sebagai bek tengah, Nathanael dikenal karena kemampuan bertahannya yang solid dan visi permainan yang baik, yang membuatnya menonjol di antara pemain muda lainnya.

Sorotan di Piala Soeratin dan Panggilan Timnas

Nama Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 mulai dikenal luas setelah ia berhasil membawa timnya ke final Piala Soeratin Nasional. Penampilan impresifnya di turnamen tersebut menarik perhatian pelatih Timnas U-17, Nova Arianto, yang memantau langsung dari tribun. “Setelah turnamen itu, saya mendapat panggilan untuk seleksi Timnas,” kenang Nathanael.

Namun, perjalanan menuju Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 tidak selalu mulus. Pada hari pertama seleksi, ia mengalami cedera lutut yang memaksanya menjalani operasi dan absen selama setahun. Meskipun demikian, semangatnya tidak pernah padam. Ia kembali mencoba peruntungannya dalam seleksi di Kaliurang, meskipun kondisinya belum sepenuhnya pulih. “Saat itu, saya baru bermain lagi selama dua minggu, jadi performa saya belum maksimal,” ujarnya.

Kebangkitan di Piala Kemerdekaan 2025

Ketekunan Nathanael akhirnya membuahkan hasil. Ia berhasil lolos seleksi dan menjadi bagian dari skuad Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 untuk Piala Kemerdekaan 2025, sebuah turnamen yang menjadi ajang pemanasan menuju Piala Dunia U-17. “Puji Tuhan, saya mendapat kesempatan lagi. Kali ini, saya bisa masuk tim untuk Piala Kemerdekaan. Saya sangat senang dan bangga,” tuturnya dengan penuh semangat.

Piala Kemerdekaan 2025, yang berlangsung pada 12-18 Agustus 2025 di Medan, menjadi panggung penting bagi Nathanael untuk membuktikan kemampuannya. Bersama skuad asuhan Nova Arianto, ia akan menghadapi lawan tangguh seperti Uzbekistan U-17 pada 15 Agustus 2025 di Stadion Utama Sumatera Utara pukul 19.30 WIB. Turnamen ini juga menjadi ajang seleksi untuk menentukan skuad utama yang akan berlaga di Piala Dunia U-17 di Qatar pada November 2025.

Peran Sang Ayah dan Nilai-Nilai Keluarga

Di balik kesuksesan Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17, peran sang ayah, Djone George Nicholas, sangat besar. Sebagai mantan pesepak bola profesional, Nicholas tidak hanya menjadi inspirasi tetapi juga mentor bagi Nathanael. “Ayah selalu mengingatkan saya untuk tetap rendah hati, berdoa, dan menyerahkan segalanya kepada Tuhan,” ungkap Nathanael. Nilai-nilai ini menjadi pegangan Nathanael dalam menghadapi tantangan di lapangan dan kehidupan.

Selain itu, dukungan keluarga juga menjadi pendorong utama. Pesan dari orang tuanya untuk menjaga kerendahan hati dan fokus pada tujuan telah membentuk karakter Nathanael sebagai pemain muda yang disiplin dan berdedikasi.

Tantangan dan Harapan di Piala Dunia U-17

Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 memiliki ambisi besar untuk lolos ke skuad utama Piala Dunia U-17 2025. Untuk mencapai tujuan tersebut, ia menyadari bahwa bakat saja tidak cukup. “Saya akan terus fokus menjaga mental, rutin berlatih, dan tetap percaya diri,” katanya. Nathanael juga berencana untuk melanjutkan kariernya di Elite Pro Academy bersama Persija Jakarta setelah turnamen ini, sebagai langkah untuk mengasah kemampuannya lebih lanjut.

Piala Kemerdekaan 2025 menjadi ajang penting untuk menguji kualitas Nathanael melawan tim-tim kuat seperti Tajikistan, Uzbekistan, Mali, dan Afrika Selatan. Dengan performa yang konsisten, ia berharap dapat mengamankan tempat di skuad Garuda Muda untuk ajang internasional yang lebih besar.

Peran Pelatih Nova Arianto dalam Membentuk Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17

Pelatih Nova Arianto memainkan peran krusial dalam perjalanan Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17. Dengan pengalamannya, Nova mampu mengenali potensi Nathanael sejak awal dan memberikan kesempatan meskipun pemain muda ini pernah terkendala cedera. Pendekatan Nova yang fokus pada disiplin, kerja keras, dan pengembangan teknik menjadi pendorong bagi Nathanael untuk terus berkembang.

Nova juga dikenal selektif dalam memilih pemain, termasuk pemain keturunan seperti Nathanael. Dari sembilan pemain diaspora yang awalnya dipanggil untuk seleksi, hanya tiga yang bertahan untuk Piala Kemerdekaan 2025 karena masalah administrasi seperti paspor dan izin klub. Nathanael, yang memiliki darah Kamerun dari ayahnya dan status Warga Negara Indonesia, berhasil memenuhi syarat untuk memperkuat Timnas U-17.

Inspirasi bagi Pemain Muda Indonesia

Kisah Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 adalah inspirasi bagi pemain muda di Indonesia. Perjuangannya melawan cedera, ketekunannya dalam seleksi, dan semangatnya untuk mewujudkan mimpi menunjukkan bahwa kerja keras dan dedikasi dapat membawa seseorang menuju panggung internasional. Nathanael juga membuktikan bahwa pemain keturunan memiliki peran penting dalam memperkuat Timnas Indonesia, sejalan dengan upaya PSSI untuk menjaring talenta diaspora.

Sebagai pemain muda dengan darah Kamerun-Indonesia, Nathanael menjadi simbol keberagaman dalam sepak bola Indonesia. Ia berharap dapat mengibarkan bendera Merah Putih di Piala Dunia U-17, mewujudkan mimpinya sekaligus mengharumkan nama bangsa.

Tips bagi Pemain Muda untuk Mengikuti Jejak Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17

Bagi pemain muda yang ingin mengikuti jejak Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17, berikut adalah beberapa tips berdasarkan perjalanannya:

  1. Konsisten dalam Latihan: Latihan rutin adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan teknis dan fisik.
  2. Jaga Mental yang Kuat: Hadapi tantangan seperti cedera atau kegagalan seleksi dengan semangat pantang menyerah.
  3. Dengarkan Mentor: Pelajari saran dari pelatih atau figur seperti orang tua yang berpengalaman di bidangnya.
  4. Tetap Rendah Hati: Kesuksesan di lapangan harus diimbangi dengan sikap rendah hati dan kerja keras.

Kesimpulan

Djone Alexandre Nathanael Timnas U-17 adalah contoh nyata dari perjuangan dan dedikasi seorang pemain muda untuk meraih mimpinya. Dari cedera yang menghambat hingga keberhasilannya bergabung dengan skuad Piala Kemerdekaan 2025, Nathanael menunjukkan bahwa ketekunan dan dukungan keluarga adalah kunci sukses. Dengan target tampil di Piala Dunia U-17 2025, ia berharap dapat mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional. Perjalanan Nathanael menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang dan percaya pada potensi mereka.

Tag: