Home / Politik / Luhut Binsar Ungkap Kondisi Proyek Whoosh: Tantangan dan Upaya

Luhut Binsar Ungkap Kondisi Proyek Whoosh: Tantangan dan Upaya

Luhut Binsar

Mediainfo.bizLuhut Binsar Pandjaitan membeberkan kondisi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), konflik utang, audit, hingga langkah restrukturisasi yang diusulkan guna menyehatkan proyek tanpa beban APBN.

Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikenal dengan nama Whoosh sejak awal telah menjadi sorotan publik dan geopolitik. Belakangan, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai tokoh yang terlibat dalam penanganan proyek ini, mengungkap sejumlah hal penting—mulai dari kondisi awal proyek yang bermasalah, hubungan dengan pihak China, hingga upaya restrukturisasi utang tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Artikel ini menganalisis pengungkapan Luhut Binsar Pandjaitan dan implikasinya bagi masa depan proyek Whoosh.


Apa Itu Proyek Whoosh?

Before diving into Luhut’s statements, penting memahami konteks proyek Whoosh. Whoosh (singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat) adalah kereta cepat pertama di Indonesia, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung sepanjang sekitar 142-143 km.

Kereta ini memiliki kecepatan operasi hingga 350 km/jam, dan dirancang agar mampu menempuh perjalanan Jakarta-Bandung dalam waktu sekitar 45 menit dibanding kereta konvensional yang bisa memakan waktu lebih lama. 

Proyek ini dibangun lewat kerja sama antara Indonesia dan China dalam konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Meski telah diresmikan dan mulai beroperasi, proyek ini menghadapi tekanan keuangan dan kontroversi terkait beban utang dan struktur pembiayaannya.


Pengakuan Luhut: Proyek “Sudah Busuk Sejak Awal”

Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa ketika ia menerima tanggung jawab untuk proyek Whoosh, kondisi keuangannya sudah dalam keadaan buruk atau “busuk”. Ia menjelaskan bahwa proyek tersebut banyak menanggung masalah yang harus diurai dari tahap awal penanganan.

“Saya yang dari awal mengerjakan itu, karena saya nerima sudah busuk itu barang,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan ketika menyampaikan kondisi awal proyek.

Menanggapi hal tersebut, langkah pertama yang ditempuh adalah melakukan audit internal, termasuk melibatkan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) untuk memetakan kondisi riil keuangan dan struktur biaya proyek.


Utang & Restrukturisasi: Tantangan Utama Whoosh

Akar permasalahan utama yang diungkap Luhut Binsar Pandjaitan berkaitan dengan struktur utang proyek. Dia menegaskan bahwa persoalan yang tersisa kini lebih kepada restrukturisasi utang, bukan meminta dana baru dari APBN.

Luhut Binsar Pandjaitan secara tegas menyatakan:

“Kita ribut soal Whoosh, masalahnya apa sih? Whoosh itu kan tinggal restrukturisasi aja. Siapa yang minta APBN? Tak ada yang pernah minta APBN.”

Menurut dia, China telah menunjukkan kesediaan dalam penerapan skema restrukturisasi utang proyek tersebut. Namun, prosesnya sempat tertunda karena perubahan pemerintahan dan belum diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres) yang mengatur tim penanganan khusus.

Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa pemerintah dan pihak terkait sedang mempersiapkan tim khusus restrukturisasi, dan tinggal menunggu terbitnya Keppres agar pembicaraan formal dapat segera dijalankan.


Klarifikasi Soal APBN & Sumber Pembayaran Utang

Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang menarik adalah penolakannya bahwa proyek Whoosh akan membebani APBN secara langsung. Dalam pandangannya, pembayaran utang tidak akan diambil dari anggaran negara secara langsung, melainkan melalui skema lain yang “tidak membebani APBN”.

Salah satu opsi yang disebutkan adalah menggunakan dividen BUMN sebagai skema pembayaran, mirip praktek sebelumnya di proyek infrastruktur lainnya. Dengan demikian, beban keuangan proyek digeser ke aliran internal korporasi atau lembaga terkait, bukan langsung ke anggaran negara.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sempat menolak penggunaan APBN untuk menutup utang proyek, menyatakan bahwa dividen BUMN (yang telah dialokasikan ke BPI Danantara) dapat menjadi sumber pembayaran yang lebih layak.


Luhut Tentang Tantangan & Kritik Publik

Dalam berbagai kesempatan, Luhut Binsar Pandjaitan juga mengakui bahwa proyek Whoosh menghadapi banyak skeptisisme, terutama dari publik dan pengamat yang mempertanyakan kelayakan biaya dan beban utangnya. Ia menyebut bahwa sejak awal sudah banyak pihak yang meragukan bahwa proyek ini dapat diselesaikan, karena kompleksitas teknis, pembebasan lahan, dan pendanaan yang terhambat terutama saat pandemi COVID-19.

Namun, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan bahwa kritik harus disambut dengan data dan pemahaman yang tepat. Menurutnya, banyak pihak yang mengomentari tanpa benar-benar memahami struktur keuangan dan kondisi di lapangan:

“Kalau kita tidak paham datanya, jangan komentar dulu. Nanti cari datanya baru berkomentar.”

Dia juga sempat mengatakan bahwa kritik yang berlebihan bisa menjadi distraksi dari langkah penanganan proyek yang tengah berjalan.


BACA JUGA : Presiden Trump Tiba di Israel Jelangi Kesepakatan Pembebasan Sandera

Ekspansi ke Surabaya: Pelajaran & Proyeksi Masa Depan

Selain menyikapi kondisi proyek Jakarta-Bandung, Luhut turut memandang ke depan dengan menyoroti rencana memperluas jalur Whoosh hingga Jawa Timur, tepatnya kota Surabaya. 

Ia menyebut pemerintah akan segera menerbitkan Keppres agar rencana perluasan dan studi kelayakan antara Indonesia dan China bisa dijalankan secara formal. Selain itu, Luhut mengakui bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya harus belajar dari kelemahan Whoosh agar tidak mengulang masalah serupa. 

Dalam forum dialog tinggi bilateral (HDCM) antara Indonesia dan China, disepakati pembentukan tim khusus yang akan mengawal proses perpanjangan jalur cepat ini, termasuk pembiayaan, teknis, dan transfer teknologi.

Luhut mengajak pihak China untuk tetap memberi dukungan finansial, termasuk melalui lembaga-lembaga seperti China Development Bank (CDB) dan perusahaan rel kereta (CREC).


Implikasi dan Catatan Penting

Beberapa poin penting yang muncul dari pengungkapan Luhut berkaitan dengan proyek Whoosh adalah:

  • Transparansi & audit sejak awal
    Pengakuan bahwa proyek sudah bermasalah sejak awal menegaskan pentingnya audit independen dalam mega proyek agar masalah terselubung tidak berkembang.
  • Restrukturisasi sebagai solusi
    Strategi restrukturisasi utang menjadi jalan tengah agar proyek tetap hidup tanpa memaksa pendanaan langsung dari anggaran negara.
  • Pemisahan sumber pembiayaan
    Dengan tidak membebani APBN langsung, pemerintah mencoba menjaga stabilitas fiskal sambil mencari skema yang berkelanjutan.
  • Kritis & edukasi publik
    Kritik publik masih valid, tetapi Luhut mengajak agar komentar dilakukan lewat pemahaman data dan penyampaian fakta agar tidak memicu ketidakpastian.
  • Replicability & perluasan
    Usulan perluasan ke Surabaya membuka peluang besar, namun juga tantangan agar model proyek selanjutnya bisa lebih baik dari Whoosh.


Kesimpulan

Pengungkapan Luhut tentang proyek Whoosh memberikan gambaran bahwa meskipun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini telah diresmikan dan beroperasi, banyak aspek struktural dan keuangan yang masih butuh penataan. Peran audit, restrukturisasi utang, dan sumber pembayaran yang tidak membebani APBN menjadi titik fokus utama.

Langkah ke depan—khususnya rencana perpanjangan jalur ke Surabaya—harus dijalankan dengan pembelajaran dari hambatan masa lalu agar tidak terulang. Bagi publik, pernyataan Luhut ini membuka ruang untuk diskusi lebih matang tentang keberlanjutan proyek infrastruktur besar di Indonesia.

Tag:
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 nganggur di rumah kontrakan pak durman malah cek rtp mahjong terus tembus scatter hitam siang bolong ibu guru paud di tegal tulis pola scatter hitam mahjong di balik raport anak karena liat rtp nya naik tajam waktu listrik padam satu desa anak bengkel lihat rtp mahjong dari hp cadangan lalu sukses pancing scatter hitam jam 4 pagi pak sugeng salah login akun tapi malah liat rtp mahjong tinggi dan kena scatter hitam beruntun bukan ngadi ngadi pak darman lihat sendiri saat pola mahjong nya ketemu dan rtp melejit scatter hitam datang 3 kali mahjong ways 2 mengubah ritme hidup sopir travel yang hampir menyerah harapan baru bagi penjahit rumahan setelah ia memahami mahjong ways 2 di tengah suntuknya rutinitas bos kopi seduh kembali bangkit berkat mahjong ways 2 rahasia mahjong ways 2 menyelinap dalam perjalanan harian seorang kurir pagi penata bunga kaget saat perjalanan hobinya akhirnya dituntun oleh mahjong ways 2