Home / Teknologi / Game Online Anak 2025: Mu’ti Dorong Konten Edukatif

Game Online Anak 2025: Mu’ti Dorong Konten Edukatif

Game Online Anak 2025

mediainfo.biz.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengingatkan penyedia Game Online Anak 2025, termasuk Roblox, untuk mengutamakan konten edukatif yang mendukung perkembangan mental dan intelektual anak. Dalam wawancara pada 12 Agustus 2025, ia mencontohkan kartun seperti Dora The Explorer yang melatih keterampilan berpikir dan sosial. Mu’ti mendorong kerja sama dengan Kementerian Komdigi untuk menciptakan lingkungan digital yang aman, menginspirasi inovasi pendidikan di era digital.

Pesan Mu’ti untuk Penyedia Game Online

Pada 12 Agustus 2025, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menegaskan pentingnya konten edukatif dalam Game Online Anak 2025. “Penyedia layanan online harus membantu menyediakan konten yang mendidik, bukan merusak mental anak,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com (,,). Ia menyoroti risiko game seperti Roblox, yang baru-baru ini diblokir di Qatar karena konten tidak pantas, seperti dilaporkan The Peninsula Qatar (,,).

Mu’ti menekankan bahwa game harus melatih keterampilan seperti pemecahan masalah dan interaksi sosial. Pernyataannya mencerminkan kekhawatiran global tentang dampak game online terhadap perkembangan anak, sejalan dengan diskusi keamanan digital di Indonesia.

Contoh Konten Edukatif yang Ideal

Mu’ti mencontohkan Dora The Explorer sebagai model konten positif untuk Game Online Anak 2025. “Kartun ini mengajarkan berpikir tingkat tinggi, seperti membaca peta dan menyelesaikan masalah,” katanya (,,). Dalam cerita Dora, anak belajar navigasi, mengatasi rintangan seperti menyeberang sungai, dan bersosialisasi, yang mendukung perkembangan intelektual dan sosial sesuai usia.

Menurut CNN Indonesia (,,), konten edukatif harus menggunakan bahasa yang baik dan mendorong kreativitas. Mu’ti menyarankan pengembang game menciptakan permainan yang serupa, seperti simulasi problem-solving atau petualangan edukatif, untuk memperkaya pengalaman anak tanpa risiko negatif.

Risiko Game Online bagi Anak

Game Online Anak 2025, seperti Roblox, menghadapi kritik karena potensi konten tidak pantas, kekerasan, dan penyusupan judi online. Mu’ti menyoroti bahwa anak-anak mudah terpengaruh, sehingga konten harus dikontrol ketat. “Konsekuensi dari tayangan buruk sangat besar bagi mental anak,” ujarnya (,,). Laporan The Technology Express (,,) menunjukkan bahwa Roblox diblokir di Qatar, China, dan Turki karena risiko eksploitasi dan pelanggaran nilai budaya.

Di Indonesia, kekhawatiran serupa muncul, terutama setelah insiden konten tidak pantas di Roblox, seperti dilaporkan Kompas.com (,,). Hal ini mendorong perlunya regulasi yang lebih ketat untuk melindungi anak dari dampak negatif game online.

Kolaborasi Antarinstansi untuk Solusi

Mu’ti mengungkapkan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sedang berdiskusi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk mengatur konten Game Online Anak 2025. Kolaborasi ini merupakan bagian dari program Tunas, yang didukung Perpres dan melibatkan enam kementerian. “Kami meluncurkan kesepakatan bersama untuk menciptakan lingkungan digital yang aman,” katanya (,,).

Program ini melibatkan orang tua, masyarakat, dan penyedia layanan untuk memastikan konten mendidik. Menurut Detik.com (,,), kerja sama ini bertujuan membangun ekosistem digital yang mendukung perkembangan anak, dengan fokus pada literasi digital dan pengawasan orang tua.

Inspirasi untuk Dunia Digital yang Aman

Game Online Anak 2025 menawarkan peluang besar untuk pendidikan, namun juga tantangan dalam menjaga keamanan. Pesan Mu’ti mengajarkan bahwa konten digital harus memprioritaskan perkembangan positif anak, seperti keterampilan berpikir dan sosial. Dengan kolaborasi antarinstansi dan kesadaran masyarakat, Indonesia dapat menciptakan lingkungan digital yang mendidik dan aman. Kisah ini menginspirasi kita untuk mendukung inovasi yang bertanggung jawab, memastikan generasi masa depan tumbuh dengan mental dan intelektual yang kuat.

Tag: